Kamis, 24 Januari 2013

MENYIMAK

menyimak”

MENINGKATKAN DAYA SIMAK DAN MEMILIH BAHAN SIMAKAN YANG MENARIK PERHATIAN

Meningkatkan daya simak
ÒSikap guru turut mempertinggi daya simak siswa.
ÒKualifikasi guru menyimak.
Ciri penyimak ideal
Memilih bahan simakan yang menarik perhatian
 
ÒDualog dan dialog.
Hakikat perhatian

 Sikap guru turut mempertinggi daya simak siswa
 
ÒSediakanlah waktu untuk menyimak.
ÒBerilah perhatian.
ÒBerilah reaksi lesan yang wajar.
ÒJangan menggorek-gorekkan fakta tambahan.
ÒJangan menilai apa yang telah dikatakan.
ÒJangan menghilangkan kepercayaan dan kemampuan si pembicara untuk memecahkan serta menyelesaikan masalah-masalahnya sendiri.
 norma-norma menyimak yang baik (disarikan dari Anderson, 1972: 73).
 
ÒSiap berpartisipasi.
ÒMemberi perhatian kepada pembicara.
ÒBerpikiran sama dengan pembicara.
ÒDapat dengan tepat memilih ide pokok.
ÒDapat mengingat butir-butir penting dengan baik.
ÒDapat menceritakan kembali apa yang disimak.

 ukuran-ukuran menyimak tepat guna (disarikan dari Salisbury, 1955: 227).
 
ÒMempergunakan penalaran logis dan kritis.
ÒMempunyai sikap reseptif.
ÒMemusatkan perhatian.
ÒBerpikir bersama pembicara.
ÒMenemui organisasi pembicaan.
ÒDapat menyaring ide-ide dengan baik.
ÒMenyadari yang tersirat.
ÒMencatat data-data penting.
ÒMenerapkan konsep-konsepnya secara kreatif.
 Kualifikasi guru menyimak.
 
ÒTuntutan bagi guru.

 Ciri penyimak ideal
 
ÒDalam menyimak yang baik terdapat beberapa keterampilan menyimak yang kita harapkan di antaranya:
ÒKembangkan serta biasakanlah secara rutin member petunjuk-petunjuk hanya sekali saja dalam suatu pelajaran.
ÒSering-seringlah mempergunakan pujian lesan yang menuntut jawaban lebih dari satu kata. Bila perlu, guru dapat mempergunakan teknik program kuis.
ÒSuruh para siswa membuat review lisan terhadap pelajaran hari sebelumnya yang ditunjukan bagi anak yang bebas pada  hari itu.
ÒLatihlah para siswa membuat rangkuman lisan dari suatu informasi yang disajikan dalam suatu film.
 
ÒLakukan suatu permainan lisan dengan jalan memberikan intruksi-intruksi yang mengandung kesukaran secara bertahap. Misalnya, pada anak pertama guru mengatakan: “Ani, ambil buku dari meja itu dan letakkan di atas kursi itu. Kepada anak kedua: Dedi, ambil buku dari kursi itu, tunjukan kepada Rusdi dan letakkan kembali p[ada meja ini. Permainan ini kian sulit dan berlangsung terus sampai seorang anak gagal mengikuti petunjuk dari guru dengan tepat.
ÒSuruh murid berpasang-pasangan sambil mewawancarai minat masing-masing. Setelah selesai, diskusikan kegunaan belajar dengan cara ini, apa keunggulan dan kelemahannya.
ÒPermainan lisan berjudulAnak rajindirencanakan menantang anak-anak menulis dari suatu kalimat dari suatu dikte. Kalimat-kalimat itu hanya dibacakan sekali. Mula-mula singkat, kian lama kian panjang. Ini berguna juga melatih ejaan.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar